“Finally, Hello London.” Gumam gue dalam hati sambil senyum
– senyum setibanya gue di bandar udara Internasional London Hearthrow.
“Na, gue ga lagi mimpi kan?” tanya Vivi teman karib gue yang
dari tadi mulutnya mangap – mangap liat – liat disekeliling bandara.
“Ga, Lo ga lagi mimpi Vi. Cuma gue yang belom sadar ini
nyata...” Sahut gue yang menyambar tangan vivi buat lanjut keluar bandara.
Keluar bandara gue sama vivi cari shuttle buat ke
appartement tante gue . Setelah kasih alamat ke pak supir jadilah gue dan vivi
melihat ke luar jendela di sepanjang jalan. Rasa – rasa mimpi banget. Saking
indahnya ga terasa ternyata menuju appartement tante ratna memakan waktu 1 jam.
Apartemen tante ratna di dekat Oxford street. Mobil berhenti tepat di sebuah pagar rumah
yang di sana telah berdiri sosok wanita yang sudah lama sekali gak gue lihat.
“Hai girls, capek ga?” Sapa tante ratna hangat kemudian
membantu membawa beberapa koper kami.
“Ga capek kok tan, toh dibayar pemandangan seindah London gitu.”
Samber vivi langsung memeluk tante ratna. Sementara gue yang mungkin jetlag
Cuma senyum – senyum aja. Di appartemen ini tante gue Cuma sendiri karena
suaminya lagi tugas diluar. Tante ratna sangat baik dan hangat. Dia juga telah
menyiapkan makan malam khas Indonesia. Padahal gue berharap bakal ketemu
masakan orang sana hehe.
Malam itupun kami habiskan
dengan cerita ngalor ngidul, sebagaimana halnya orang yang udah lama ga ketemu.
Cerita ini itu si-ini si-anu panjang deh sampai larut malam.
“morning sayang.” Sapa Tante
Ratna yang udah menunggu di meja makan sedari tadi.
“Morning tante.” Jawab gue dan
vivi.
“Gimana tidur di London-mu?”
tanya tante vivi sambil tertawa ringan.
“ruaaarrr biasa tan.” Jawab gue
langsung dan segera duduk bersiap untuk makan.
“Ok girls. Makan yang banyak,
kita bakal keliling – keliling kota hari ini. Are you ready?” Kali ini tante
ratna bertanya semangat sekali.
“Yes, Madam”. Sahut gue dan vivi
yang tak kalah semangat.
Kelar makan kami udah keluar
appartemen. Sekitar 10 menitan kami udah di Oxford Street. Wah disitu rajanya
shopping. Banyak banget toko – toko mulai dari sepatu, baju dll. Kami keliling
– keliling London naik The Big Bus. The big bus merupakan sarana transportasi
umum yang bisa digunakan keliling kota London sampai dengan jam 12 malam. Karena
pergi sama tante, jadi gue mah ga keluar duit. Kita pergi ke trafalgar square.
Trafalgar square katanya sih merupakan jantung kota London.
(sumber: www.e-architect.co.uk)
Abis puas foto – foto dengan
berbagai macam angle, kita lanjut lagi menuju Big Ben Clock. Menara jam
tertinggi yang merupakan salah satu simbol London. Kemudian tak lupa untuk
mengabadikan momen maka, banyaklah kami mengambil beberapa foto disana.
(sumber: t0urdunia.blogspot.com)
Kemudian cukup dengan berjalan
sedikit kita udah memasuki kompleks London Eye dan terlihat jelas betapa besarnya
London Eye.
(sumber: wisata.kompasiana.com)
Hari itu cukup dengan berjalan –
jalan disana dan kami pun pulang ke apartemen dengan rasa senang tak terkira.
Meskipun hanya berjalan – jalan mengitari London tanpa shopping-pun tak apa.
“Wah ini baru sehari ya vi, besok
kita kemana tan?” tanyaku pada tante ratna. Namun tak ada jawaban.
“Gak kemana – mana dirumah aja.”
Kali ini gue dapet jawaban, tapi bukan seperti tante ratna. Seketika silau
menyergap.
“Sudah bangun nona manis?” sapa
nyokap gue dengan hangat sehangat silau mathari yang merasuki kamar gue
seketika nyokap membuka tirai jendela.
“HAH? Kok mama?” Seketika gue
linglung. Gue lihat sekitar, Jreng..jreng...jreng... gue Cuma mimpi. Oh
ternyata jalan – jalan di London Cuma mimpi gue?
“TIDAAAAAAAKKKKKK......”
NB; Dear Mr. Potato pliss take me
there. Make my dream come true J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar