Sabtu, 31 Mei 2014

My Dream Will Become True



“Finally, Hello London.” Gumam gue dalam hati sambil senyum – senyum setibanya gue di bandar udara Internasional London Hearthrow.
“Na, gue ga lagi mimpi kan?” tanya Vivi teman karib gue yang dari tadi mulutnya mangap – mangap liat – liat disekeliling bandara.
“Ga, Lo ga lagi mimpi Vi. Cuma gue yang belom sadar ini nyata...” Sahut gue yang menyambar tangan vivi buat lanjut keluar bandara.
Keluar bandara gue sama vivi cari shuttle buat ke appartement tante gue . Setelah kasih alamat ke pak supir jadilah gue dan vivi melihat ke luar jendela di sepanjang jalan. Rasa – rasa mimpi banget. Saking indahnya ga terasa ternyata menuju appartement tante ratna memakan waktu 1 jam. Apartemen tante ratna di dekat Oxford street.  Mobil berhenti tepat di sebuah pagar rumah yang di sana telah berdiri sosok wanita yang sudah lama sekali gak gue lihat.
“Hai girls, capek ga?” Sapa tante ratna hangat kemudian membantu membawa beberapa koper kami.
“Ga capek kok tan, toh dibayar pemandangan seindah London gitu.” Samber vivi langsung memeluk tante ratna. Sementara gue yang mungkin jetlag Cuma senyum – senyum aja. Di appartemen ini tante gue Cuma sendiri karena suaminya lagi tugas diluar. Tante ratna sangat baik dan hangat. Dia juga telah menyiapkan makan malam khas Indonesia. Padahal gue berharap bakal ketemu masakan orang sana hehe.
Malam itupun kami habiskan dengan cerita ngalor ngidul, sebagaimana halnya orang yang udah lama ga ketemu. Cerita ini itu si-ini si-anu panjang deh sampai larut malam.
“morning sayang.” Sapa Tante Ratna yang udah menunggu di meja makan sedari tadi.
“Morning tante.” Jawab gue dan vivi.
“Gimana tidur di London-mu?” tanya tante vivi sambil tertawa ringan.
“ruaaarrr biasa tan.” Jawab gue langsung dan segera duduk bersiap untuk makan.
“Ok girls. Makan yang banyak, kita bakal keliling – keliling kota hari ini. Are you ready?” Kali ini tante ratna bertanya semangat sekali.
“Yes, Madam”. Sahut gue dan vivi yang tak kalah semangat.
Kelar makan kami udah keluar appartemen. Sekitar 10 menitan kami udah di Oxford Street. Wah disitu rajanya shopping. Banyak banget toko – toko mulai dari sepatu, baju dll. Kami keliling – keliling London naik The Big Bus. The big bus merupakan sarana transportasi umum yang bisa digunakan keliling kota London sampai dengan jam 12 malam. Karena pergi sama tante, jadi gue mah ga keluar duit. Kita pergi ke trafalgar square. Trafalgar square katanya sih merupakan jantung kota London. 

                                          (sumber: www.e-architect.co.uk)
Abis puas foto – foto dengan berbagai macam angle, kita lanjut lagi menuju Big Ben Clock. Menara jam tertinggi yang merupakan salah satu simbol London. Kemudian tak lupa untuk mengabadikan momen maka, banyaklah kami mengambil beberapa foto disana. 

                                          (sumber: t0urdunia.blogspot.com)
Kemudian cukup dengan berjalan sedikit kita udah memasuki kompleks London Eye dan terlihat jelas betapa besarnya London Eye. 
                                               (sumber: wisata.kompasiana.com)
Hari itu cukup dengan berjalan – jalan disana dan kami pun pulang ke apartemen dengan rasa senang tak terkira. Meskipun hanya berjalan – jalan mengitari London tanpa shopping-pun tak apa.
“Wah ini baru sehari ya vi, besok kita kemana tan?” tanyaku pada tante ratna. Namun tak ada jawaban.
“Gak kemana – mana dirumah aja.” Kali ini gue dapet jawaban, tapi bukan seperti tante ratna. Seketika silau menyergap.
“Sudah bangun nona manis?” sapa nyokap gue dengan hangat sehangat silau mathari yang merasuki kamar gue seketika nyokap membuka tirai jendela.
“HAH? Kok mama?” Seketika gue linglung. Gue lihat sekitar, Jreng..jreng...jreng... gue Cuma mimpi. Oh ternyata jalan – jalan di London Cuma mimpi gue?
“TIDAAAAAAAKKKKKK......”
NB; Dear Mr. Potato pliss take me there. Make my dream come true 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar