Rabu, 05 Maret 2014

rindu

Kembali aku di titik ini. Di titik merindukanmu (lagi). Namun seperti biasa aku tak kan membiarkanmu tau. Aku memang seegois itu, aku memang serumit itu, aku memang senaif itu. Tak ada yang susah hanya untuk bilang "aku rindu" namun, beban setelah mengucapkannya itu yang buat aku bungkam. Kenapa? Iya aku memang tak cukup yakin kau pun merindukanku. Namun, aku cukup merasa aman dengan menari nari di atas keraguan ini ketimbang aku tau kau tak merindukanku. Iya, hanya ini mediaku ungkapkan rindu. Hanya ini topeng yang bisa ku gunakan. Aku pun tak mungkin update status twitter hanya untuk menebar kode. Hal konyol itu yang dulu aku sering lakukan namun tidak untuk sekarang. Aku hanya bisa menumpah ruahkan semuanya disini di tulisan ini. Bagaimana caraku melihatmu dalam jauh. Bagaimana aku hanya bisa mantengin recent updates hanya ingin melihat apa yang akan kau keluhkan, apa yang kau alami. namun ketika tak kunjung ku lihat namamu di jajaran recent updates hatiku kembali merindu. Ngga susah kok chat kamu duluan, hanya saja aku ga mau kau hanya bales alakadarnya saja. Atau bahkan chat itu ga akan pernah kamu baca. Iya aku secupu itu. Akupun ga pernah kepingin kamu baca ini. kamu tau ini. Ini cuma caraku agar bisa meluapkan rasa yang ga harus kamu tau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar